PP IPNU Gelar Rakornas dan Pelatihan Riset Tingkat Nasional di Tulungagung

 

Tulungagung, biliksantri.com - Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menggelar kegiatan Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) LKPT dan PKPT IPNU Se-Indonesia sekaligus pelatihan riset tingkat Nasional pada (3-4/12/2021) di UIN Satu Tulungagung, Jawa Timur.  

Diikuti oleh sejumlah 139 Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) dari seluruh penjuru Indonesia kegiatan itu mengangkat tema 'Resolusi Khidmah Mahasiswa Menuju Satu Abad NU'.

Aswandi Jailani, Ketua PP IPNU mengatakan, tantangan dan tanggung jawab ke depan dalam mewujudkan resolusi khidmah mahasiswa menuju satu abad NU sangatlah berat. Terutama untuk melahirkan kader-kader unggul dalam meningkatkan kapasitas IPNU IPPNU untuk menyongsong demografi ke depan. Aswandi berharap agar hasil dari Rakornas tersebut dapat dijadikan pedoman untuk kepentingan di komisariat kampus masing-masing. Selain itu harapnya PKPT dapat mengawal proses kaderisasi formal maupun non formal seperti pelatihan-pelatihan di kampus.

"Sehingga kita dapat menjadi organisasi yang memang dimana-mana bukan pecundang," ungkapnya.

Senada dengan Aswandi, M Taufiqur Rozikin, Direktur LKPT PP IPNU juga berharap agar semua peserta dari berbagai kampus dapat bersinergi menyatukan ide-ide kreatifnya dalam mengusulkan program kerja untuk dijalankan kedepannya agar lebih baik lagi.

"Rakornas baru dilakukan tahun ini, namun kegiatan LKPT setingkat Nasional sudah diadakan sejak 2008," tambahnya.  

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Agus Suherman Tanjung, Direktur Student Research Center (SRC) PP IPNU mengaku sangat bersyukur karena program pelatihan riset skala Nasional dapat terlaksana bersamaan dengan Rakornas tahun ini. Ia mengatakan terdapat 45 kader terpilih dari 231 pendaftar yang akan mengikuti pelatihan.

"Alhamdulillah, setelah rencana yang begitu lama akhirnya pelatihan riset dapat dilaksanakan," pungkasnya.

Dilansir dari laman instagram PP IPNU, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksana Tri Handoko juga menyebut bahwa, saat ini produktifitas riset Indonesia masih rendah. Upaya meningkatkan produktifitas riset dan inovasi indonesia sangat memerlukan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Karena itu PP IPNU melalui Badan SRC mengupayakan lahirnya kader riset sebagai bagian dari memastikan ketersediaan SDM yang berkualitas tersebut.

(Hamam/If)