Ratusan Santri Al-Husna Ikuti Pelatihan Membatik di Batik Mapan Singorojo

Jepara, Biliksantri.com - Hampir dua ratus peserta terdiri dari santri dan santriwati Al Husna Internasional ikuti pelatihan membatik di sanggar Batik Mapan Singorojo, kegiatan itu berlangsung secara bertahap mulai akhir Januari sampai bulan Februari, kegiatan pertama dilaksanakan pada Sabtu, (20/1/2024) bertempat di sanggar batik mapan desa Singorojo RT 1 RW 2, Mayong, Jepara. 

Kegiatan tersebut merupakan program kerjasama antara sanggar Batik Mapan dan Ponpes Internasional Al Husna yang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan mengasah kreativitas para santri.

Sulistiono, selaku guru pendamping berharap dari pelatihan itu para santri bisa menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Selain itu, menurutnya, anak-anak perlu tahu proses membatik, karena membatik tidaklah mudah dan membutuhkan kesabaran dan ketelitian. 

"Yang pasti buat pengalaman mereka mengenai batik, dari hasil karya nya kita bisa mengetahui potensi mereka," ungkapnya. 

Sanggar Batik Mapan sendiri merupakan UMKM lokal desa yang memproduksi batik dengan motif-motif unik bernuansa tradisional, seperti genthong. 

Pada pelatihan membatik tersebut, para santri diajari proses membatik mulai dari menggambar sketsa, njiplak, nyanting, mewarnai kain, hingga nglorot sampai menjadi batik yang layak dijual. Masing-masing peserta diberi kain katun seukuran sapu tangan untuk praktik.

Salah satu peserta, Rifan Nuril Anwar, mengaku senang mengikuti pelatihan membatik itu, menurutnya belajar langsung praktik itu seru dan bisa lebih mengexplore potensi yang dimiliki. 

"Seru, ini pengalaman pertama membatik dan langsung bisa praktik mulai awal proses sampai akhir," ungkapnya. 

Sementara itu, Muhammad Jalaludin, selaku tutor dan ketua Batik Mapan mengapresiasi antusias peserta dalam mengikuti pelatihan membatik itu. Ia berharap agar peserta dapat memahami dan lebih menghargai proses, karena membatik memang membutuhkan skill kesabaran dan ketelitian. 

"Untuk pemula sudah bagus, perlu latihan yang intens untuk menghasilkan karya yang layak jual," katanya. 

Pada sesi pertama pelatihan itu diikuti oleh kelas IX tingkat SMP Al Husna Internasional Mayong Jepara. Sesi selanjutnya akan diikuti oleh kelas lain yang sudah ditentukan jadwalnya. 

(If/Alf)