Puisi-Puisi Khoirul Latif; Jam Satu Malam
Ilustrasi IDNTIMES |
Jam Satu Malam
Malam
telah larut
Sedang
segelas kopi, hanya sisa seseruput sunyi
Yang
makin bersahabat dengan dingin
Aku
ingin menyudahi
Ruang
termenungku selama berjam-jam lalu
Sepasang
mataku adalah malam lengang
Dan
pikiran yang melawan terpejam, sama dengan hatiku
Masih
ada yang tertinggal
Di
masa yang jauh
Ada
linang yang tertahan
Melekat
di balik kaca ruang tamu, seperti mataku
Kabut
telah menjadi selimut bagi malam hangat
Juga
embun, mulai mendekap dedaunan sunyi
Dan
rerumputan yang telah lama tertidur
Jalanan
hanya ada sepi dan suara angin lirih
Tak
ada yang lewat kecuali ingatanku, rindu
Demak,
16 Februari 2020
JINGGA, WAKTU DAN SUASANA HATI
Jingga
yang menyala senja itu,
Ia
selalu tergesa-gesa menjauh,
Seperti
nyala api membakar kayu,
Singkat
menjadikannya abu.
Begitu
pun dengan jingga pagi,
Ia
mudah datang dan lekas sembunyi.
Jangan
tanyakan di mana ia sembunyi
Bahagia
dan sedih selalu rentan kembali.
Jingga
menyukai pergantian waktu,
Penghubung
antara siang dan malam,
Juga
rasa dalam dirimu,
Kebisingan
dan kesunyian yang dipisah ketenangan.
Siang
menjadikan warna langit
Lebih
silau dari segalanya
Dan
malam meredupkan warna,
Ia
mahir mengubah warna cerah di tubuhmu,
Suram
dengan tetiba.
Waktu
punya suasananya masing-masing,
Malam
hadir dengan perasaannya yang lembab
Dan
kesunyian adalah mendung pekat, berharap segera hujan.
Sementara
siang, ia pandai merahasiakan kesedihan.
Pada
suatu jingga yang hangat,
Kubayangkan
kau berada di bibir pantai,
Membiarkan
perasaanmu terbuka,
Lembut
disentuh cahaya.
Sepasang
matamu ada pada langit,
Mengamati
satu persatu nyala bintang
Yang
dinyalakan perlahan dan berurutan.
Di
suatu jingga yang sejuk,
Kubayangkan
diriku berada di atap negeri,
Merasakan
getar-getar alam, merelaksasi sanubari.
Pandanganku
ada pada bentang cakrawala,
Menyaksikan
titik-titik cahaya,
Perlahan
lenyap dari jangkauan mata.
Kicau
burung, kabut, panorama dan lautan awan,
Mereka
pandai menumbuhkan rindu dan harapan.
Demak,
17 April 2020
Khoirul Latif ,Lahir di Demak, 11 Desember 1994 . Seorang pedagang kaki lima yang tengah belajar berpuisi.
Posting Komentar untuk "Puisi-Puisi Khoirul Latif; Jam Satu Malam"