2 Faktor Penting Penyebab Munculnya Wabah dan Tho'un

Jepara, biliksantri.com - Kondisi bumi yang saat ini masih dalam kepungan virus Corona, merupakan suatu pembelajaran yang sangat berharga bagi setiap individu maupun bangsa. Munculnya wabah ataupun tho'un tidak terlepas dari apa yang telah dilakukan umat manusia di muka bumi. Hal ini disampaikan oleh Akademisi IAIN Kudus, Suhadi Alpati dalam ngaji kitab Imtaul Fudhola' episode 2 yang diadakan secara live streaming di facebook oleh tim KKN-IK DR 122 IAIN Kudus pada Kamis (23/07/2020).

Kyai Suhadi menuturkan hubungan antara wabah dan thoun dalam hukum secara global adalah sama. Beliau mengatakan terdapat 2 sebab yang menjadi faktor munculnya wabah dan tho'un.

"Jadi, terdapat dua pembidangan besar sebab terjadinya wabah dan tho'un," tuturnya

Dua pembidangan itu disebutkan dalam kitab Imta'ul Fudhola' sebagai berikut:

Pertama, jika diartikan secara maknawi, munculnya wabah pada hakikatnya adalah karena ulah manusia. Pada hal ini adalah dosa yang disebabkan karena perkara atau sesuatu yang sangat melanggar norma, asusila, pergaulan bebas, serta perilaku yang tidak senonoh lainnya atau disebut alfawakhiys.

Termasuk dalam hal ini wabah, thoun, musibah, dan bencana pasti akan melanda umat manusia

"Ironis sekali, ketika fawakhiys sudah menyebar seperti ini maka pasti tumbuhlah seperti azab, ataupun siksa," tegasnya.

Kyai Suhadi juga menyebutkan jika sesuatu yang bersifat maknawi tidak boleh diperjelas menjadi makna dhohir (tampak). Artinya kita tidak boleh mengklaim atau menuduh suatu kaum yang terkena wabah atau tho'un adalah mereka yang telah melanggar hukum Tuhan.

"Tidak boleh seperti itu! setiap kali ada musibah bisa jadi itu adalah karena ulah kita sendiri sehingga akibatnya ditanggung banyak orang. Semua kembali pada intropeksi diri masing-masing," ungkapnya.

Kedua, yakni secara dhohir/tampak/khisyi. Jika diartikan secara dhohir, penyebab munculmya wabah atau tho'un yaitu karena kesembronoan manusia atau ketidak hati-hatian dalam menghadapi sesuatu yang sifatnya kotor, beracun, dan hal-hal yang sifatnya tidak baik.

Sebagai contoh kita bisa melihat bagaimana orang saat bersentuhan, memelihara ataupun memakan hewan yang menjijikan yang berpotensi membawa virus.

(If/Lim)