Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Porseni PAC Mayong: Tak Semua Peristiwa Bisa Dikatakan Berita

Achmad Ulil Albab sedang menerangkan pentingnya jurnalistik terutama berita


Jepara, biliksantri.com - Banyaknya informasi yang berkembang di lingkungan masyarakat terutama di era digital begitu sangat cepat. Dulu ada suatu peristiwa, esok paginya baru terbit beritanya. Itu pun harus melalui media cetak koran yang kadang harus membeli terlebih dulu. 

Namun, di era serba teknologi ini, setiap peristiwa seringkali dijadikan sebuah informasi kepada masyarakat. Tanpa melihat sisi jurnalistiknya dan keperluan informasi itu dibutuhkan atau tidak. Sehingga, banyak informasi yang tak penting masuk ke dunia digital dan mempengaruhi pola pikir kita dalam bertindak. 

"Tak semua peristiwa itu bisa dikatakan berita," kata Achmad Ulil Albab, Wartawan Radar Kudus saat menjadi narasumber Workshop Jurnalistik di SMA Islam Al Hikmah Mayong, Sabtu (17/01/2021). 

Workshop Jurnalistik ini adalah bagian dari kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) PAC IPNU IPPNU Mayong 2021. Mengambil tema "Optimalisasi Media Onli-Sosial dan Digital Literasi Bagi Kader NU di Masa Pandemi", workshop ini diikuti oleh peserta yang ikut lomba puisi dan jurnalistik. Tujuannya mereka memiliki bekal yang cukup untuk mengembangkan dunia tulis menulis di kalangan kader NU Mayong. 

Ulil menambahkan agar kader NU Mayong dapat membedakan mana yang disebut berita dan mana yang tidak. Pasalnya, peristiwa tak penting diketahui banyak orang, sekarang mudah diposting di media online terlebih sosial. Tulisan yang disebut berita yakni peristiwa itu wajib atau harus cepat diketahui oleh orang banyak. Misalnya kebakaran dan banjir. 

"Jadi tak semudah yang diperkirakan orang. Harus punya teknik dasar jurnalistik," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pers dan Penerbitan (LPP) PAC IPNU IPPNU Mayong, Muhammad Nur Salim mengatakan acara ini adalah awal jenjang bagi kader NU Mayong yang ingin mengembangkan dunia tulis menulis. Meski baru pertama kali, peserta sangat antusias mengikuti jalannya workshop awal sampai akhir. Salim menghimbau setelah workshop ini selesai, kedepannya kader NU bisa mengisi webnya PAC IPNU IPPNU Mayong yakni biliksantri.com. 

"Beberapa pihak sangat mengapresiasi web kita. Sekelas PAC, web kita aktif," katanya saat dihubungi tim biliksantri.com pada Rabu (27/01/2021). 

Harapan Salim, kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa kecintaan kader NU kepada jurnalistik. Sehingga, ada teknik kepenulisan yang benar sesuai ketentuan yang berlaku. 

*Farisa adalah salah satu koordinator workshop jurnalistik dari PR IPNU IPPNU Pelemkerep 

Editor: Ifa

Posting Komentar untuk " Porseni PAC Mayong: Tak Semua Peristiwa Bisa Dikatakan Berita"