Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Say No! Individualis

orang-orang-individualis-vector
Ilustrasi Gambar (Doc. Biliksantri.com)

 
Biliksantri.com - Pemuda merupakan aset terbesar suatu bangsa yang harus selalu diupayakan pengembangan potensi yang dimilikinya. Di tangan pemuda tertumpu harapan untuk menegakkan kembali cita-cita bangsa, selain itu pemuda juga merupakan bagian dari roda perputaran zaman yang diharapkan kembali dapat menjadi agent of change (Dewanta dan Syaifullah, 2008: 46).
 
Peran dan partisipasi pemuda sangat penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa setiap negara selalu mengupayakan untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan karakter pemuda. Ada peribahasa yang mengatakan bahwa barang siapa menguasai pemuda, maka akan menguasai masa depan (Tilaar, 1991: 34).
 
Di era digitalisasi seperti sekarang ini, dengan menggunakan sekotak layar pintar genggam (smartphone) menjadikan setiap penggunanya merasa dimanjakan dan lebih senang untuk selalu bersama sekotak layar pintar itu, kemanapun dan kapanpun. Namun, dibalik kemudahan dan kecanggihan itu, ada fenomena yang sangat miris turut membersamai.
 
Kecanggihan digital dan media sosial menjadikan penggunanya lebih sering dan bahkan senang hidup di dunia maya. Tak sedikit yang menghabiskan sebagian besar waktunya dalam sehari untuk bermain media sosial, sehingga sangat jarang atau bahkan enggan untuk berkehidupan sosial di dunia nyata.
 
Perlu mengingat lagi bahwa setiap kita, setiap manusia merupakan makhluk sosial. Secanggih apapun teknologi digital, sebagaimanapun kemudahan yang ditawarkan untuk memenuhi segala sesuatunya, kita tetap akan membutuhkan orang lain. Karena fitrahnya manusia adalah makhluk sosial. Untuk itu, kegiatan bersosial secara nyata di dunia nyata jangan sampai ditinggalkan sebagaimanapun perkembangan zaman yang ada.
 
Sebenarnya perkembangan teknologi digital memeberikan peluang yang sangat baik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap penggunanya, terlebih para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa. Hanya saja, cara setiap kita dalam menerima dan menghadapinya yang perlu dibenahi. 
 
Kecenderungan untuk mementingkan kehidupan di dunia maya yang justru melahirkan diri yang individualis perlu dibenahi dengan kesadaran diri untuk memperbaiki diri. Setiap kita perlu melalui proses sosial secara nyata dalam hidup, tidak hanya dalam dunia maya. Di sinilah pentingnya organisasi kepemudaan untuk bagaimana menjadikan setiap anggotanya memiliki jiwa sosial dan terhindar dari individualis. Maka, berorganisasi bagi para pemuda memang sangat penting, agar diri turut serta dalam proses sosial yang nyata dan tentunya saling berinteraksi sosial dengan baik sebagaimana mestinya makhluk sosial saling hidup berdampingan.


Khilda Nur Lutfiyana adalah anggota Lembaga Pers Penerbitan (LPP) PAC IPPNU Mayong Jepara. Sekarang masih aktif menjadi Mahasiswa UNISNU Jepara.

Posting Komentar untuk " Say No! Individualis"