Puisi-Puisi Nisa Aula; Narasi Wanita
Narasi Wanita
Oleh : Nisa Aula
Kemari, sejenak duduk melingkar
Berbincang ringan
Menarasikan sudut - sudut emas wanita
Bak bunga telang - yang benci mengusang, muak lalu menyemi
Dalih pembuai kasak-kusuk janji
Kudengar kabarnya telah bersembunyi,
tak berani menampakkan diri
Berpendar angkara murka
Ditebas kuras amar ma'ruf nahi mungkar oleh cerdasnya aksara
Sudah kami peringatkan bukan ?
Sematkan kami pada titik penghormatan
Ayolah, jangan pura-pura tuli
Tidak usah melambat, penggal segala niat busuk yang pernah tersemai
Dengan halus kami binasakan angkuh
Dengan cerdas kami patahkan argumen bodoh
Dengan lembut kami bantah ketidakadilan
Dengan santun kami setarakan kedudukan
Santunnya sanubari setiap hari menjadi saksi
Segala putusan yang menjambak kasar nilai asasi
Diam dan air mata tak lagi jadi kebanggaan kami
Cerdasnya logika, santunnya rasa - senjata baru kami
Tak ada lagi batasan ruang gerak
Menggertak ;
Keras ;
Muak
Mencoba berdamai dengan mengecam, ha
Posting Komentar untuk " Puisi-Puisi Nisa Aula; Narasi Wanita"