Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi : Propaganda Media


 Propaganda Media 


Sudah lazim

Sudah jadi buah bibir

Sudah rahasia umum

Sudah biasa

Dan Terbiasa


Sudah terlanjur penuh, 

Akhirnya muntab, 

terpapar cemas, hipertensi,

kemudian Terinfeksi


Kenapa tak sudahi? 

Mengapa harus sudah?

Kenapa menjangkit?

Mengapa mewabah?


Media teroris, penuh propaganda !

Kau fikir apa?

(batuk, pilek, panas, bersin", sesak napas) baru manusia alami dizaman ini?

Hey ! Dizaman nenek moyangku 

Yang umurnya mungkin sekarang sudah 1/2 abad (jika masih hidup)

Penyakit semacam itu, sudah ada !!


Media !

Melebih-lebih

Propaganda ! 

Apa hanya bertugas membuat cemas?

Tak adakah berita lain?

Semacam..

Adanya perkawinan antara tikus dan kucing barangkali ?

Yg itu, bagi kami jauh lebih menarik

Atau.. 

Tak adakah berita tentang, 

Ribuan kecoak yg mati diserbu warga !!!

Atau..

Apa kau sendiri mau kami jadikan berita?

Yg nanti judulnya

"Media Propaganda Penyebar Teror Warga, Hilang dicabut Malaikat"


Cukuplah saudara,

Ayolah.. Tebarkan senyum

Berikan suara-suara surgawi

Beri kami harapan

Untuk tak memikirkan

Untuk tak _ Berprasangka terhadap Tuhan


Karya : "N"

Jepara, 19 Juni 2021

Posting Komentar untuk "Puisi : Propaganda Media "