Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Adab Puasa Khusus dan Bedanya dengan Puasa Umum

puasa

Biliksantri.com - Puasa memiliki tiga tingkatan: Puasa Umum, Puasa Khusus, Puasa Khusushil Khusus (istimewa). Puasa Umum adalah menahan perut dari makan dan menahan farji (alat kelamin) dari kelezatan bubungan badan.

Puasa Khusus adalah Puasa Umum ditambah dengan menahan anggota tubuh dan panca indera dari segala hal yang sudah diharamkan.

Puasa Khusus ini adalah puasa orang saleh, yang kesempurnaannya dapat dicapai dengan enam perkara, sebagai berikut:

1. Menundukkan pandangan dari segala sesuatu yang bisa mengganggu hati untuk mengingat Allah dan akhirat.

Nabi SAW bersabda: "Pandangan mata adalah anak panah berbisa dari iblis yang dikutuk oleh Allah. Barang siapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah, Allah akan memberikannya iman yang ia rasakan manisnya di dalam hati.” 

2. Memelihara lidah dari pembicaraan yang keji, omong kosong, dusta, mengumpat, dan perkataan-perkataan buruk lainnya (lidah tidak digunakan selain untuk berbicara yang baik, mengingat Allah dan membaca Al-Qur'an). 

3. Menjaga pendengaran dari segala sesuatu yang makruh. Rasulullah SAW bersabda: 

“Orang yang mengghibah dan mendengarkannya bersekutu dalam dosa" kitab ithaf as-Sadah Al-Muttaqin IV/53 

4. Mencegah seluruh anggota tubuh dari semua yang haram dan makruh, serta menjaga perut ketika berbuk dari barang syubhat (tak jelas halal-haramnya). 

5. Tidak terlalu banyak makan ketika berbuka, apalagi sampai menyesaki ruang perut. Sebab, hal ini bertolak belakang dengan tujuan puasa dan jelas akan membangkitkan gejolak nafsu binatang yang coba diredam sepanjang hari melalui puasa.

6. Menempatkan hati diantara harapan dan kecemasan. Meski puasa sudah dilakukan dengan sungguh-sungguh, bayangan akan adanya jaminan diterimanya puasa, tak pernah melewati benak, selintas pun. Artinya, tak ada puas diri untuk puasa yang sudah dilakukan.

Orang yang berpuasa, meski hanya puasa sunat, dengan menahan anggota badan yang enam di atas dan berbuka dengan tidak berlebihan, adalah orang yang mencapai puasa tingkat utama di sisi Allah.

Sebaliknya, orang yang berpuasa tapi melakukan enam hal di atas, dengan kata lain, puasa yang hanya tidak makan, minum, dan bersetubuh adalah orang yang jatuh dalam kesia-siaan.

(Lim)

Posting Komentar untuk " 6 Adab Puasa Khusus dan Bedanya dengan Puasa Umum"