Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Serial Neng Alfiyah (Bag. 1); Neng Alfiyah Memanah Burung

nengalfiyah
ilustrasi

Biliksantri.com - Suatu hari, Gus Malik mengajak Neng Alfiyah ke dekat jendela Istana Kerajaan Harokat. Diambilkannya sebuah anak panah beserta busurnya dan diberikan kepada Neng Alfiyah.

Rencananya, Neng Alfiyah disuruh untuk memanah seekor burung. Baru pertama kalinya Neng Alfiyah memegang panah.

Oleh sebab itu, Gus Malik mengajarinya dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Jemari Neng Alfiyah dipegang erat Gus Malik sembari keduanya memegang anak panah.

Diarahkannya anak panah tersebut ke pohon yang hijau nan indah. Ada satu burung yang hinggap di dahan pohon tersebut.

Gus Malik:  "Dinda lihat pohon disana?? Apa yang engkau lihat?

Neng Alfiyah: "Burung Kanda," katanya.

Gus Malik: "Bisakah kau memanahnya??

Neng Alfiyah: "Insya Allah Kanda,"

Neng Alfiyah pun segera mengarahkan anak panah ke burung tersebut. Tetapi Gus Malik kembali bertanya.

Gus Malik: "Dinda, sebenarnya apa yang engkau lihat!

Neng Alfiyah: "Burung dan beberapa ranting pohon

Gus Malik"Kamu harus fokus Dinda, bisa jadi nanti yang kamu panah terkena rantingnya bukan burungnya, bisa-bisa dia kabur dan terbang lepas.

Neng Alfiyah hanya berucap "Enggeh kanda". Gus Malik pun bertanya lagi.

Gus Malik: "Sekarang apa yang dinda lihat??

Neng Alfiyah: "kepala, sayap, kaki, dan ekor burung kanda.

Gus Malik"Dinda, harus fokus. Bisa jadi nanti dia kabur, karna meleset. Kamu harus fokus supaya anak panahnya benar-benar mengenai burung itu.

Neng Alfiyah"Enggeh sayang,"

Gus Malik bertanya lagi, apa yang sekarang Dinda lihat??

Neng Alfiyah: "Dada burung Kanda, tidak ada yang kulihat seperti ranting pohon, kepala, ekor, sayap atau kaki burung kecuali Dadanya saja Kanda.

Gus Malik: "Sekarang, lepaskan anak panah tersebut.

Seketika anak panah tersebut tepat sasaran mengenai dada burung. Tergeletak mati tak berdaya.

Gus Malik: "Dinda, ketika kamu beribadah, kepada Sang Khaliq, kamu harus fokus. Jangan memikirkan yang lain. Tetap fokus jangan terbuai makhluk lain. Dia itu "Mukholafatu Lilhawaditsi". Sebelum membaca Allahu Akbar dalam Shalat, terlebih dahulu harus fokus kepada apa yang kamu lihat dan yang kau tuju. Seperti engkau memanah burung itu.

*Penulis adalah Muhammad Nur Salim, tinggal di Desa Bungu RT 02/03 Kec. Mayong, Kab. Jepara, kolomnis Biliksantri.com

Posting Komentar untuk " Serial Neng Alfiyah (Bag. 1); Neng Alfiyah Memanah Burung"