Serial Neng Alfiyah (Bag. 3); Neng Alfiyah Merayu Tuhan
Biliksantri.com - Neng Alfiyah masih penasaran dengan cara berpikir Gus Malik. Ia memberanikan diri bertanya pada kekasihnya itu dengan halus.
Neng Alfiyah: "Kanda, bagaimana engkau bisa memberikan jawaban yang berbeda dengan pertanyaan yang sama?
Gus Malik: "Dinda, manusia itu dibagi menjadi tiga tingkatan yakni tingkatan mata, otak dan hati. Adapun manusia yang tingkatannya mata yakni ibarat anak kecil yang melihat bintang di langit. Ia mengatakan bintang itu kecil karena hanya menggunakan penglihatan mata.
Neng Alfiyah: "Lalu, apa itu manusi tingkatan otak kanda?"
Gus Malik: "Ibarat orang pandai yang melihat bintang di langit, ia akan mengatakan bintang itu besar karena ia berpengetahuan" jawabnya sambil meminum teh hangat yang berada di meja depannya.
Neng Alfiyah semakin mengerti dan paham. Giliran pertanyaan terakhir, Neng Alfiyah bertanya apa yang dimaksud dengan manusia tingkatan hati itu. Gus Malik menjawab.
"Orang pandai dan mengerti, saat ia melihat bintang di langit, ia akan tetap mengatakan bintang itu kecil, meski ia tahu bintang itu besar karena bagi orang yang mengerti, tidak ada sesuatu yang apapun yang lebih besar dibandingkan dengan ke-Maha Besaran Allah" jelas Gus Malik
Kini Neng Alfiyah semakin paham dan memeluk di atas dekapan Gus Malik.
Neng Alfiyah: "Kanda, mungkinkah manusia menipu Tuhan?"
Gus Malik: "Mungkin bisa Dinda," ujar Gus Malik.
Neng Alfiyah: "Bagaimana caranya?
Gus Malik: "Dengan merayu-Nya melalui pujian dan do'a," katanya.
Neng Alfiyah: "Ajarkan do'a itu kepadaku wahai imamku,"
Gus Malik tersenyum dan berkata.
"Doa itu adalah Ilahilastulil Firdausi Ahla, Wala Aqwa 'alannaril Jahimi, Fahabli Taubatan waghfir Dzunubi, Fainnaka Ghofirudz Dzanbil 'adzimi,"
#Neng Alfiyah selalu memanjatkan do'a itu kala merasa rindu dengan Tuhannya dan dibaca saat habis shalat tahajjud.
*Penulis adalah Muhammad Nur Salim, tinggal di Desa Bungu Kec.
Mayong Kab. Jepara, kolomnis biliksantri.com
Posting Komentar untuk "Serial Neng Alfiyah (Bag. 3); Neng Alfiyah Merayu Tuhan"