Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syair Kuno pada Bulan Ramadhan Setelah Adzan

Biliksantri.com - Pada masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa memiliki ciri khas masing-masing daerah dalam 'memeriahkan' atau semacam pertanda di Bulan Ramadan.

Hal itu seperti adanya budaya Buka Bersama (Bukber), Ngaji Posonan, Tadarus Al-Qur'an, Tarkhim, Tongtek dan lainnya.

Tak terkecuali pujian atau syair yang dilakukan oleh para kyai zaman kuno. Syair itu membekas di pendengar dan hati sanubari masyarakat sampai sekarang.

Di daerah Muria (Jepara, Kudus, Pati) Jawa Tengah misalnya ditemukan syair berbahasa Jawa yang diucapkan setelah adzan.

Syair tersebut menunjukkan rasa bersalah dan memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa yang dilakukan seorang hamba.

Sebuah penyesalan dan hanya mengakui bahwa Allah SWT lah yang hanya dapat mengampuni baik dosa besar maupun kecil. Berikut adalah syair lengkapnya:

استغفر الله العظيم # سبحن وبحمده

استغفر الله العظيم # ان الله غفور رحيم

Ya Allah Gusti, Kulo nyuwun ngapuro, Ya Allah Gusti Kulo nyuwun ngapuro

Sekatahe doso kulo, doso ingkang ageng kelawan ingkang alit

Mboten wonten ingkang saget ngapuro, mboten wonten ingkang saget ngapuro

Sakliyan ingkang Moho Agung, kang ngerathoni sekatahe poro ratu

Hiyo iku Allah asmane, hiyoiku Allah asmane

Demikianlah syair kuno yang dapat kita amalkan di bulan Ramadan ini. Sebagai pengingat bahwa hanya Allah SWT lah yang maha segalanya. Maha Pengampun terhadap makhluknya yang ingin bertaubat atau bermunajat kepada-Nya.

(Lim)

Posting Komentar untuk " Syair Kuno pada Bulan Ramadhan Setelah Adzan"