Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dari Kami Suara Rakyat yang Terbungkam Mati.

Betapa keras nya hidup ini, 

Tersiksa dengan banyak janji, 

Namun minim ekspedisi. 


Betapa kejamnya negeri ini, 

Rakyat kecil ditindas pergi, 

Karena memaksa meminta sesuap nasi. 


Ingatlah kau para pejabat tinggi. 

Betapa kejamnya  dirimu, menginginkan paksa suara kami, tapi lupa dengan rekontruksi. 


Pembangunan terlihat diawal menjabat yang terkadang sebagai simbolisasi. 

Atau pembangunan yang terlihat diakhir, sebagai tanda bahwa janji kami terpenuhi. 

Maka, kalau sudah begini mau kau apakan negeri ini??? 


Para pejuang mati-matian ingin negara ini merdeka dengan sendiri. 

Tapi kalian sebagai pejabat ingin menang sendiri. 


Sudahkah kau ingat lagi wahai pejabat tinggi,, ada warga kecil yang jauh disana, sedang kau asyik berpesta pora, dan bilang ini hasil jerih payah hidup mu. 

Atau kau sudah lupa lagi,

Ada sebagian dari kau  yang menjelma setan hitam penggelap dana kesetaraan rakyat , dan meminta kami bersedia buta dan tak tau apa, 


Apalah negara ini berlaku dengan adil, hanya untuk manusia keji dan serakah,lalu berucap bahwasanya pemimpin kalian sudah berandil. 


Tak ingatkah, susah payah hasil kerja keras kami, kau hargai hanya untuk terlihat selesai ekspedisi. 

Tak ingatkah, sebagian kecil dari kami tak banyak meminta, hanya ingin pemipin berlaku adil dan jujur dalam membukti. 


Wahai kau para pemimpin, 

Dengarlah suara kami, yang mungkin tak mengetuk pintu hati. 

Jika suatu saat suara kami akan mati, 

Ingatlah bahwa mungkin kau akan menerima siksa pedih Tuhan, dari apa kemegahan dunia mu saat ini, yang tak lain adalah jerih payah rakyat sendiri. 


Wahai kau para pemimpin, 

Sadarkah negeri ini suci, jangan kau kotori dengan ketamakan dirimu sendiri, 

Ingatlah suara kami akan mati dan pergi.


*Penulis adalah Santi Nur Safina dari Lampung Selatan

Posting Komentar untuk " Dari Kami Suara Rakyat yang Terbungkam Mati. "