Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Anak Berkata Kasar dan Cara Menanggulanginya

Istimewa

Biliksantri.com - Kemarin sore, saya kaget mendengar anak saya yang usianya baru 5 tahun mengucapkan kata kasar. Ia bercerita dengan temannya dan bagian belakang ada tambahan kata “cok”. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang saya dengar sehari-hari ketika saya mendengar percakapan anak anak remaja. Padahal saya sekeluarga tidak pernah berbicara kasar apalagi sampai mengumpat. Masyaallah bener anak zaman now.

Sebagai orang tua, tentu kita tidak ingin anak-anak kita memilki kebiasaan negatif dalam bertutur sapa dengan orang lain. Karena ucapan yang keluar dari seoarang anak akan membawa dampak bagi orang tua juga.

Mari kita kenali penyebab anak-anak sering berkata kasar:

1. Mendengar dari orang lain di sekitarnya

Sebagai orang tua kita tidak bisa membatasi anak dalam bergaul dan bersosialisasi dengan lingkungan. Apalagi saat kita membawanya pergi ke tempat umum, dimana tempat tersebut banyak orang dengan latar belakang yang berbeda, Terkadang ada yang mengucapkan kata-kata kotor baik sengaja maupun tidak. Sehingga ketika mendengar kata tersebut, maka kemungkinan besar anak akan mengikutinya.

Kita harus segera memberi tahu bahwa kata tersebut adalah kata yang tidak baik dan tidak pantas diucapkan. Cara bersosialisasi anak dengan lingkungan sekitar pun harus kita kontrol dan awasi.

2. Menyaksikan tayangan (tv, youtube, tiktok, snack video dll) yang tidak sesuai dengan umurnya

Media teknologi zaman milenial sebagian besar berdampak bagi perkembangan anak. Mulai dari tontonan lawak yang ada di tv, tiktok dan youtube yang terkadang dalam menampilkan kreasinya menggunakan bahasa gaul dan cenderung kurang baik.

Hal ini mudah ditiru oleh anak-anak usia sekolah terutama anak TK. Sebagai orang tua kita harus selalu mendampingi anak dalam menggunakan teknologi, terutama saat anak menonton media sosial.

3. Mendengar ketika orang tuanya berbicara kasar

Sebagai orang tua kita harus berhati hati dalam berbicara dan bertutur kata. Tanpa kita sadari, ada ‘tape recorder’ alami yaitu tak lain anak kita yang bisa merekam semua pembicaraan.  Semua yang dilihat dan didengar sewaktu-waktu bisa diputar ulang olehnya.

4. Merasa tertantang ketika diperingati setelah mengucap kata kasar

Pernahkah kita memperingatkan si anak saat dia berkata kasar dan si anak tetap saja mengatakan kata kasar tersebut?. Ini ada kemungkinan bahasa yang kita gunakan saat mengingatkan keras. sehingga anak akan merasa tertantang.

Bisa juga karena kita tidak konsisten dalam mengingatkan kebiasaan anak yang negatif. Tidak cukup sekali peringatan untuk membuat karakter anak baik. 

5. Tidak mengerti bahwa kata kasar dapat menyakiti hati orang lain

Anak-anak tidak pernah menyadari bahwa kata yang diucapkan itu bisa saja menyakiti hati orang lain. Karena mereka belum paham bahwa itu menyakitkan selama orang lain tidak menangis dengan perkataannya. 

6. Menganggap kata kasar tersebut lucu

Kata kasar yang diucapkan si anak belum tentu anak tahu apa arti dari kata kasar. Terlebih saat dia berkata kasar, ada yang menertawakannya. Ia akan merasa nyaman dan selalu mengulangi perkataannya tersebut, karena menganggap apa yang diucapkan itu lucu.

7. Tidak mengerti arti kata kasar yang ia ucapkan

Sekali lagi, bahwa anak tidak pernah tahu perkataan kasar itu memiliki arti yang tidak sesuai dengan aturan bahasa yang baik di masyarakat. Ia hanya mengucapkan tanpa memikirkan arti dari apa yang diucapkan.

Dari hal di atas, dapat kita simpulkan bahwa kebiasaan anak berkata kasar itu kebanyakan karena faktor lingkungan sekitar. Peran orang tua sangat penting dalam mengurangi kebiasaan anak berkata kasar.

Adapun yang bisa akita lakukan adalah:

1. Jangan pernah bosan untuk mengingatkan dan selalu mengawasi setiap anak saat bersosialisasi. Karena kalau bukan kita orang tua yang mendampingi, siapa lagi?.

2. Dampingi anak ketika sedang menggunakan media sosial ataupun teknologi lain.

3. Ketika mengingatkan si anak, jangan menggunakan kata-kata yang keras, karena semakain keras kita mengingatkannya, maka anak akan terus tertantang untuk berkata kasar.

4. Jangan menertawakan anak saat berkata kasar.

*Penulis adalah Sutarni, S.Pd., Guru Bimbingan Konseling (BK) di MTs Nurul Ilmi Bategede Nalumsari Jepara

Posting Komentar untuk " Penyebab Anak Berkata Kasar dan Cara Menanggulanginya"