Upgrading PW IPNU IPPNU Jateng, Belajar dari Filosofi Lidi

Semarang, biliksantri.com - Sebagai organisasi pelajar, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) diminta untuk belajar tentang filosofi lidi. Lidi yang berasal dari janur kelapa yang kering (red: Blarak) menjadi contoh bagaimana seorang pengurus bisa tahan banting.

Satu lidi mungkin tidak terlalu bermanfaat. Tetapi kalau banyak lidi dikumpulkan dan dijadikan satu ikatan, selain kuat juga akan memiliki nilai guna yang lebih besar.

Hal itu disampaikan oleh Katib Syuriyah PWNU Jawa Tengah, KH. Munif Abdul Mukhit saat memberikan arahan pada Upgrading kepengurusan baru Pimpinan Wilayah (PW) IPNU IPPNU Jawa Tengah pada Sabtu (25/02/2023) di Kantor PWNU Jateng, Jl. Dokter Cipto No. 180 Karangtempel, Kota Semarang.

Selain itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, KH. Muhammad Muzammil, menambahkan IPNU IPPNU harus terus menerus berbenah dan mampu membuat 'lompatan' lebih baik dari kepengurusan sebelumnya.

"Mudah-mudahan organisasi ini mendapat keberkahan dari para pendiri NU," katanya.

Forum Upgrading sendiri bertujuan mempererat silaturahmi antar pengurus dan menjadi titik awal merumuskan program kerja dari PW IPNU IPPNU Jawa Tengah yang solid dan terukur.

"Sehingga mampu menjawab era yang dihadapi kaum muda saat ini," kata Ketua PW IPPNU Jateng, Dwi Sangita.

Sementara Ketua PW IPNU Jateng, M. Irfan Khamid menekankan pentingnya kolaborasi dengan stakeholder dalam memperjuangkan NU. Ia menghimbau untuk memasifkan gerakan sinergi, efektif dan efisien di tanah komisariat.

(Hanif/Lim)