IPNU dan Perjuangan Prof Tolchah Mansoer
Jepara,Biliksantri.com - Sebagai generasi mudah NU kita wajib tau siapa itu Prof. Dr.
KH. Tolchah mansoer, SH. Seorang pejuang yang hingga saat ini masih nampak
jasa-jasanya. Prof tolchah dapat di kisahkan sebagai intelektual yang bahkan dihormati
oleh para ulama kala zaman beliau masih aktif sebagai seorang penggerak,
organisatoris dan akademisi. Meskipun tidak sepopuler tokoh NU yang lainnya
namun kiprahnya sebagai pendiri organisasi dan bahkan sekaligus ketua umum
pertama Ikatan Pelajar Nahdlatul ulama seharusnya menjadi titik balik
pengembleng karakter para pelajar Indonesia. Ikatan yang berdiri mulai tanggal
24 Februari tahun 1954 di semarang yang eksistensinya masih terjaga hingga saat
ini. IPNU tidak hanya memiliki basis massa atau anggota di sekolah-sekolah
namun lebih pada itu, IPNU juga mewadahi para pemuda desa, pelajar dan pewaris
amaliah-amaliah Nahdlatul ulama di Desa. Hal tersebut juga ditambah eksistensi
ipnu di pondok pesantren yang terus eksis dan membumi dengan para kiyai.
IPNU adalah organisasi pejuang dimana Prof tolchah
menuturkan sebuah pesan " Pemimpin besar adalah pemimpin yang berhasil
melahirkan orang-orang besar, bukan orang yang membesarkan diri sendiri".
Prof tolchah juga seorang intelektual Kiai yang konsisten dan tekun dalam
mendalami suatu ilmu. Dalam buku *Biografi profesor NU yang terlupakan* Prof
tolchah hasan mengisahkan " Dengan menempuh studi hukum Tata Negara di
universitas Gajah Mada dari jenjang S1 hingga program Doktoral. Mas tolchah
menghantarkan dirinya menjadi pakar hukum tata negara ternama di
Indonesia".
Prof tolchah mansoer lahir pada 10 september 1930 dan wafat
pada 20 oktober 1986 dapat dilihat menjalani kehidupan di dunia yang relatif
singkat. Namun, jika kita melihat perkembangan globalisasi yang teramat cepat,
sugesti dalam berkehidupan mengikuti gaya dunia barat juga semakin kental. IPNU
yang di perjuangkan oleh Prof tolchah dapat menjadi solusi. Memiliki tiga moto
gerakan yaitu Belajar, Berjuang dan bertaqwa atau biasa disebut 3B. Dalam ketiga
moto tersebut menjadi pedoman bagaimana seorang pelajar bersikap dengan
mendahulukan kewajibannya yaitu belajar untuk masa depan bangsa. Lalu yang
kedua berjuang untuk tegaknya organisasi dan ajaran warisan para ulama
Nahdlatul ulama. Dan yang ketiga adalah bertaqwa seperti halnya manusia dan
organisasi naungan Nahdlatul ulama, IPNU harus menjadi garda terdepan dalam
beragama dan keberagamaan.
Hamam
Posting Komentar untuk "IPNU dan Perjuangan Prof Tolchah Mansoer"