Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Puasa Menurut Sya’ra

makna-puasa-menurut-syara


Biliksantri.com - Umat Islam diwajibkan puasa di setiap bulan Ramadhan. Puasa tidak hanya dilakukan oleh umat Nabi Muhammad SAW, tetapi umat Nabi sebelumnya juga telah diwajibkan untuk melakukan puasa. Lantas apa definisi puasa itu sendiri?

Kata “Shiyam” (الصِّيَامِ) dan “Shaum” (الصَّوْمُ), kedua-duanya adalah masdar (isim manshub yang dalam tasrifan fi’il jatuh pada urutan ketiga: Sooma, Yasuumu, Souman  صام، يصوم، صوما ).

Arti makna Shiyam dan Shoum menurut bahasa adalah أَلْاِمْسَاكُ  (menahan).

Sedangkan menurut syara’ yaitu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan niat tertentu yang dikerjakan sepanjang hari (dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari ) oleh orang yang bisa diterima puasanya, yaitu beragama Islam, berakal sehat, dan suci dari haid dan nifas.

 ( إِمْسَاكُ عَنْ مُفْطِرٍ بِنِيَّةٍ مَخْصُوْصَةٍ جَمِيْعَ نَهَارٍ قَابِلٍ لِلصَّوْمِ مِنْ مُسْلِمٍ عَاقِلٍ طَاهِرٍ مِنْ حَيْضٍ وَنِفَاسٍ )

Dalam melaksanakan puasa, orang yang berpuasa harus niat. Niat menjadi rukun yang mesti dilakukan dalam puasa Ramadhan.

Adapaun definisi niat adalah menyengaja melakukan sesuatu yang yang dibarengi dengan kegaiatan tersebut. Saat niat puasa wajib, boleh dilakukan mulai terbenamnya matahri sampai terbitnya fajar, 

Adapun untuk puasa sunnah mulai terbenamnya matahari sampai matahari berada tepat diatas kepala kita (waktu istiwa’).

Sebagian masyarakat membaca lafal niat di malam hari seperti ini:

   نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

“saya niat berpuasa besok hari sebagai memenuhi kefardluan bulan Ramadhan tahun ini karena Allah,”.


(Mus/Lim)

Posting Komentar untuk " Makna Puasa Menurut Sya’ra"