Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum dan Amalan Rabu Wekasan



Biliksantri.com - Rabu Wekasan atau Rabu Pungkasan merupakan istilah untuk ritual keagamaan di hari Rabu. Wekasan atau pungkasan merujuk pada hari terakhir hari Rabu pada bulan Shafar. Jadi, amalan-amalan yang dilaksanakan menjelang hari Rabu terakhir di bulan Shafar. Kenapa di bulan Shafar? Apakah istimewa? Apakah ada dalilnya?

Tradisi Rabu Wekasan sudah berlangsung turun-temurun di kalangan masyarakat Islam di tanah jawa. Banyak tradisi yang mengiringi Rabu Wekasan dengan budaya daerah masing-masing. 


Asal mula amalan ini diketahui bermula dari anjuran Syaikh Ahmad bin Umar ad-Dairobi (w. 1151 H) dalam kitabnya yang berjudul “Fathul Malik Al-Majid Al-Mu’allaf Li Naf’il Abid Wa Qam’i Kulli Jabbarin Anid” atau sering disebut dengan nama Mujarrobat ad-Dairobi.


Beliau mengatakan dalam kitabnya, mengingat apa yang diketahui oleh orang-orang arif, ahli mukasyafah (orang yang bashirah sirrinya telah dibukakan oleh Allah sehingga dapat mengetahui apa yang ghaib) dan ahli tamkin (orang yang sudah mapan dalam derajat makrifat atau hakikat), mereka berkata bahwa Allah menurunkan bencana/bala dengan jumlah 320.000 pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar.

Anjuran amalan tersebut juga dapat dijumpai pada kitab “Jawahir al-Khumus” karya Syaikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar dan pada kitab “Kanzun Najah Was Surur fi Fadhoil al-Azminah Was Surur” karya Abdul Hamis Quds.


Sebelumnya lanjut, amalan Rabu Wekasan ini banyak yang menentang amalan ini disebabkan dalilnya tidak shahih. Daripada mendebat yang tak ada akhirnya, kita mengambil pandangan dari KH. Miftakhul Akhyar, Rois Amm PBNU:

“Nahas yang dimaksud adalah bagi mereka yang meyakininya, bagi yang mempercayainya, tetapi bagi orang-orang yang beriman meyakini bahwa setiap waktu, hari, bulan, tahun ada manfaat dan ada mafsadah, ada guna dan ada madharatnya. Hari bisa bermanfaat bagi seseorang, tetapi juga bisa juga nahas bagi orang lain. 


Artinya hadits ini jangan dianggap sebagai suatu pedoman, bahwa setiap Rabu akhir bulan adalah hari naas yang harus kita hindari. Karena ternyata pada hari itu, ada yang beruntung, ada juga yang buntung. Tinggal kita berikhtiar meyakini, bahwa semua itu adalah anugerah Allah.” Wallahu ‘A’lam.





Amalan-amalan Rabu Wekasan yang dianjurkan oleh ulama tasawuf,

1. Sholat Sunnah Mutlaq/Nafilah Mutlaq atau Lidaf’il Bala’


Dalam kitab Mujarrobat ad-Dairobi dianjurkan untuk sholat sunnah nafilah mutlaq atau lidaf’il bala’ dengan niat

اصلى سنة الحاجة لدفع البلاء اربع ركعات الله تعالى

Tiap rokaat membaca

  • Surat Fatihah 1x
  • Surat Al-Kautsar 17x
  • Surat Al-Ikhlas 5x
  • Surat Al-Falaq 1x
  • Surat An-Nas 1x

2. Berdoa dengan doa khusus yang dianjurkan oleh para ulama

  • Jika sendirian

سْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَللّهُمَّ يَا شَدِيدَ الْقُوى، وَيَا شَدِيدَ الْمِحَالَ، يَاعزِيزُ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيع عَلَّقِكَ، اكْفِنِي مِنْ شَرِّ جَمِيع خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجملُ، يَا مُتفضِلُ، يَا مُنْعِمُ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لاَ إلهَ إِلَّا أَنْتَ، ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

اَللّهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ، وَأَخِيْهِ، وَجَدِّهِ، وَأَبِيهِ، وَأُمِّهِ، وَبَنِيْهِ، اِكْفِنِي شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ، وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ، يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، وَصَلَّى الله عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

  • Jika berjamaah

سْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَللّهُمَّ يَا شَدِيدَ القوى، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالَ، يَا عَزِيزُ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيعُ خَلْقِكَ، اِكْفِنَا مِنْ شَرِّ جَمِيعِ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجَمِّلُ، يَا مُتَفَضِلُ، يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لا إِلهَ إِلَّا أَنتَ ارْحَمْنَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

اللهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ، وَأَخِيهِ، وَجَدِّهِ، وَأُمِّهِ، وَبَنِيْهِ، اِكْفِنَا شَرَّ هَذَا اليوم.

وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ، يَا كَافِيَ الْمُهمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ الله وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلا بالله العلي العظيم، وَصَلَّى الله عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

3. Meminum air yang telah dibacakan doa, tertera dalam kitab “Nihayatuz Zain”

4. Membaca Surat Yasin, saat sampai ayat ke-58 dibaca 313x

5. Melakukan amalan-amalan baik seperti bersedekah, silaturahim atau amalan-amalan yang faidahnya menjauhkan dari bala’ atau bencana.


(Hai/Lim)

Posting Komentar untuk "Hukum dan Amalan Rabu Wekasan"