Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sate Jepet, Jajanan Sekolah Terlaris sejak Tahun 1990-an


Para pembeli sedang antri untuk membeli sate jepet


Biliksantri.com - Banyak sekali jenis sate-sate an kojek yang di jajakan di emperan sekolah pada jam istirahat. Namun ada satu jajanan yang dari tahun 1990-an sampai sekarang masih menjadi favorit anak sekolah bahkan kalangan umum. Sate jepet namanya, beberapa orang menyebutnya sate semur. jajanan satu ini memiliki cita rasa khas pedas manis berwarna cokelat kecap dan kenyal ala kojek pada umumnya. sate jepet menjadi semakin lezat jika disajikan dengan keripik samalada yang gurih nan renyah dan kriuknya bikin nagih. 


Tepat di samping Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sabilul Ulum Mayong Jepara, belasan penjual jajanan sekolah telah berbaris rapi menunggu pelanggan untuk menghampirinya. Tetapi pemandangan tertuju pada penjual sate semur/jepet yang saya amati tak pernah sepi pembeli. menggunakan gerobak hijau dan payung besar warna-warni, bapak Rif'an yang berusia 68 tahun itu telah berjualan dari sekolah ke sekolah sejak tahun 1995.


Rif’an mengaku usaha tersebut berawal dari keadaan ekonomi keluarga yang sulit saat ia masih bekerja sebagai pengrajin monel. lalu ia memutuskan keluar dan mendirikan usaha sendiri untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ia juga menceritakan bahwa tekadnya ini dengan membuat resep resep baru dari berbagai percobaan.


"Awalnya coba-coba dulu, tahu disobek-sobek lalu dikasih tepung terus kok enak, jadi kita nekat jualan," pungkasnya.


Rahasia Dibalik Kelezatan Sate Jepet

Tampilan sate jepet yang ramai disukai banyak orang

Rif’an menceritakan, dalam proses produksinya ia menggunakan bahan utama tepung terigu dan tepung tapioka, ia mengaku mampu menghabiskan 14 kilogram tepung dalam sehari. Adapun ia memulai produksi sate jepet dengan dibantu oleh istri dan anaknya setelah pulang berjualan. Cara membuatnya cukup mudah, mencampurkan tepung tapioka dan tepung terigu ke dalam air, setelah itu di jumputi (diambil dengan sendok) dibentuk bulat seperti bakso lalu dimasukan ke dalam air mendidih. 


"Kalau tahunya, setelah di goreng di sobek-sobek selanjutnya diisi adonan lalu dimasukin ke dalam air mendidih sampai matang lalu diangkat," terangnya.


Rasa pedas manis dan tidak enek pada sate jepet ternyata dibantu dengan bumbu rempah tradisional yang biasa digunakan untuk semur. Bahan pembuatan bumbu semur ini memerlukan bawang putih, bawah merah, jahe, merica, cabai, garam, penyedap rasa yang dihaluskan menjadi satu. 


"Kalau bumbunya semua dihaluskan nanti di masak di kuali besar dikasih kecap, daun bawang, bawang goreng juga terus ditambah sate dan tahunya jadi satu supaya menyatu," tambahnya.


Makin Lezat di Campur dengan Keripik Samalada

Keripik Malada yang semakin menggoda pengunjung 

Tak hanya sate semur/jepet yang bikin nagih lidah pelanggan. Tampilan keripik samalada berwarna kekuningan, rasa yang renyah dan gurih turut melengkapi cita rasa pada jajanan satu ini. 


Dalam proses produksinya, Rif’an mengaku, dalam sekali produksi keripik samalada ia mampu menghabiskan 25 kg tepung terigu. Lebih lanjut ia menjelaskan dalam pembuatan keripik samalada cukup simpel tanpa memerlukan proses pengeringan. Cukup mempersiapkan bumbu berupa garam, bawang putih dihaluskan. Lalu campur bumbu tersebut dengan tepung terigu dan diaduk hingga kalis.


"Campurkan semua bahan pakai mesin hingga adonan menjadi kalis," jelas Rif’an.


Setelah adonan menjadi kalis, adonan tersebut dibuat memanjang dan dipotong tipis-tipis. Adonan ini tidak perlu membutuhkan proses pengeringan di bawah sinar matahari. 


"Keunggulannya adonan ini tidak perlu di jemur, bisa langsung di goreng di wajan," tambahnya.


Karena ketelatenan Rifan berjualan sejak tahun 1995, jajanan ini telah dikenal dan diminati oleh banyak kalangan. Saidah, salah satu pelanggan mengaku sering membeli sate semur/jepet sejak zaman sekolah hingga memasuki dunia kerja. Tak jarang ia sengaja mencari bapak penjual untuk membeli dan menikmati kelezatan sate jepet. 


"Sering kesini, dulu juga waktu sekolah sudah kenal jajan ini," ucapnya.


Sate Jepet Membawa Berkah

Karena viral dan sudah disukai banyak orang dari berbagai kalangan dan usia, Rif’an mampu meraih omset hingga Rp 1.000.000 per hari. Harga jual sate semur/jepet sendiri bervariasi sesuai reques pembeli, mulai Rp 2.000 kalian bisa request sate semur di tambah keripik samalada yang renyah dana gurih.

 

Bagi kalian yang ingin menjajali sate semur/jepet ini harus siap antri pagi-pagi agar tidak di serobot pelanggan lainnya. biasanya, penjual mulai keliling berjualan dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB. tak jarang sate ini sudah ludes diserbu pelanggan di satu tempat. 


Penulis : Alfia Ainun 

Editor : Ifa Rizki Pw


Posting Komentar untuk "Sate Jepet, Jajanan Sekolah Terlaris sejak Tahun 1990-an"