Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Warga Jepara Timur Ramai-ramai Mengukir Khas Ukiran Budaya Bali




Jepara, Biliksantri.com - Belakangan ini, warga sekitar Kabupaten Jepara bagian paling timur lebih tepatnya perbatasan Kabupaten Kudus, berbondong-bondong mengukir ukiran khas budaya Bali. Dari orang dewasa, bahkan anak-anak remaja yang masih sekolah tengah gencar mengukir karena banyaknya permintaan. 


Selain itu, beberapa pemilik ukiran atau tempat penyetoran semakin marak dan berkembang di wilayah tersebut.


Hal ini seperti di kecamata  Nalumsari, Mayong dan Batealit. 


Salah satu penyebab banyak orang yang mengukir adalah bentuk gambarnya yang tak terlalu rumit dan ajeg setiap harinya. Sehingga tidak sesulit mengukir seperti ciri khasnya Jepara.


Juremi, salah satu 'pemain baru' dunia pengukiran mengatakan dia bekerja mengukir hanya sebagai sampingan dan tidak menjadi pencaharian utama. Karena pada dasarnya dia adalah petani tulen yang tiap harinya bekerja di kebun dan sawah. 


"Ya, untuk selingan saja mas, kalau pas istirahat, lumayan buat tambah kebutuhan," ujarnya ke Biiliksantri pada Sabtu di Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari (21/09/2024). 


Bapak dua anak ini tertarik dunia mengukir karena proses pembuatannya yang simpel dan borongan.


Tak beda jauh, Muhammad Yasin Yusuf juga mengukir di rumahnya, di Desa Bandung Kecamatan Mayong. Pihaknya juga kebanjiran order dan kewalahan dalam melayani pesanan ukiran khas Bali. Pembuatannya yang tak butuh lama, serta pasar persaingan yang tinggi juga menjadi daya tarik mengukir khas Bali.


"Saya menyempatkan mengukir setelah pulang dari kegiatan sekolah," ungkap Yasin yang juga sebagai guru di salah madrasah swasta di Nalumsari.


Tak hanya itu, Wahyu Ramadhani, remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama ini juga ikut mengukir. Usai pulang sekolah atau hari libur dimanfaatkannya untuk menambah uang saku. Hasilnya pun lumayan. 


"Bisa untuk nambah uang jajan. Berkisar 15-20 ribu tiap pulang sekolah," katanya.


Meski begitu, pekerjaan itu tidak menggangu aktivitas sekolahnya. Dia hanya mengisi waktu luang daripada tidak ada kegiatan di rumah. 


(Lim)


Posting Komentar untuk "Warga Jepara Timur Ramai-ramai Mengukir Khas Ukiran Budaya Bali"