Beda! Berikut Penjelasan Idul Fitri, Lebaran dan Halal bihalal
![]() |
(Ilustrasi : Lim) |
Biliksantri.com - Puasa adalah sarana ibadah dalam mengendalikan hawa nafsu. Ibadah ini tidak hanya diwajibkan atas umat Islam, namun para umat terdahulu dan leluhur Nusantara utamanya menggunakan puasa sebagai sarana mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa.
Bagi umat Islam, puasa bukan sekedar menahan diri untuk makan, minum, bersetubuh dll di bulan Ramadhan.
Setelah puasa Ramadhan 1 bulan penuh, umat Islam diberi kegembiraan berupa hari raya Idul Fitri yang jatuh di bulan Syawal, tahun Hijriah. Di hari itu, bahkan diharamkan untuk puasa.
Sehingga umat Islam di hari itu benar-benar merasakan kemenangan atas baginya melawan kelangan hawa nafsu hewani.
Di Indonesia, hari raya Idul Fitri ditandai dengan berbagai macam kegiatan diantaranya sholat hari raya, saling bersalaman, bermaaf-maafan dan mengunjungi sanak saudara.
Namun, ada beberapa istilah hari raya yang seringkali dianggap sama oleh masyarakat. Yakni Idul Fitri, Lebaran dan Halal Bihalal. Padahal, itu adalah bentuk budaya yang dikembangkan oleh Walisongo dalam hal ini Sunan Kalijaga. Berikut adalah penjelasannya.
- Idul Fitri. Secara bahasa artinya kembali suci. Setelah kita berperang hawa nafsu melalui puasa, diharapkan orang mukmin kembali ke fitrahnya. Tidak ada dosa seperti bayi yang baru lahir. Dan ini khusus hanya orang-orang mukmin yang benar-benar berpuasa, kemenangan bagi mereka yang berhasil mengendalikan hawa nafsunya. Jadi yang tidak ikut puasa tanpa udzur tidak dikategorikan merayakan Idul Fitri.
- Lebaran. Berakar dari kata "Lebar" artinya selesai/rampung. Kata ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga sebagai simbol bahwa sudah selesainya tuntutan agama. Maka perlu diisi dengan hal-hal yang positif. Seperti saling berkunjung ke keluarga, sanak saudara dll. Mereka saling memaafkan satu sama lain, silaturahim, nyambung seduluran, meraketkan dulur. Lebar Reng gosip e wonge, lebar Reng ngerasani wonge, dan lebaran-lebaran yang lain.
- Sedangkan Halal Bihalal memiliki banyak versi cerita. Diantaranya adalah istilah Halal Bihalal dipopulerkan oleh Ir. Soekarno (Presiden RI Ke-1) atas gagasan KH. Wahab Hasbullah (Salah satu Pendiri NU). Mbah Wahab dimintai saran, bagaimana cara menyatukan pandangan elite Politik dimana pada masa itu politik belum stabil.
Selain perbedaan secara istilah, dari segi waktu pun ketiganya tidak sama. Idul Fitri jatuh pada setiap tanggal 1 Syawal. Hanya satu hari perayaan idul Fitri.
Waktu untuk Lebaran dimulai dari hari idul Fitri sampai jatuh hari ke tujuh bulan Syawal. Ditandai dengan adanya tradisi Kupat (Ngaku Lepat) dalam bahasa Jawa.
Sedangkan waktu Halal Bihalal ini dilaksanakan selama masih di Bulan Syawal. Sebagai bentuk persatuan umat untuk saling menghormati satu sama lain.
(Lim)
Posting Komentar untuk "Beda! Berikut Penjelasan Idul Fitri, Lebaran dan Halal bihalal"