Hindun Anisah Ajak Kyai dan Bu Nyai untuk Bersinergi Cegah Pencabulan di Pesantren
Jepara, biliksantri.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), melalui badan otonomnya Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perempuan Bangsa, menyelenggarakan sosialisasi Modul Anti-Pencabulan di Kalangan Pesantren. Sosialisasi ini diadakan di gedung NU Kecamatan Tahunan Jepara pada Minggu (30/11/2025), dan diikuti oleh 750 peserta. Peserta berasal dari berbagai organisasi pesantren di Jepara, seperti JP3M, JMQH, RMI, FKPP, MP3I, KSJ, AKRAP, IKSAS, Alumni Tegalrejo Magelang, dan HIMASAL.
Acara ini merupakan respons serius terhadap kasus kekerasan seksual di lingkungan pesantren yang menjadi perhatian tokoh agama dan pengasuh pesantren, termasuk KH M Yusuf Chudlori dan Dr Hj Hindun Anisah MA.
Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, KH M Yusuf Chudlori, yang akrab disapa Gus Yus, menegaskan bahwa semua pihak harus peduli pada masalah ini. Gus Yus menceritakan, kasus kekerasan seksual berdampak pada penurunan jumlah santri di mayoritas pesantren besar di Indonesia, tidak hanya di Yogyakarta, yang diketahui melalui halaqah di RRI Yogyakarta beberapa waktu lalu.
"Tidak kita pungkiri karena banyaknya berita negatif pesantren, seperti kasus pencabulan oleh kyai, kekerasan, bullying, sampai pada pencabulan antar santri baik lawan jenis maupun sejenis. Ini jelas pengaruh," kata Ketua DPW PKB Jawa Tengah itu.
Menurut Gus Yusuf, di zaman keterbukaan seperti saat ini, pesantren diibaratkan sebagai akuarium yang bisa terlihat isinya dengan jelas, sehingga harus bertransformasi menjadi lebih baik. Ia mengingatkan agar masalah kecil tidak dibiarkan dengan menganggapnya sebagai persoalan oknum.
"Yang kecil justru bisa besar dan kalau dibiarkan, kasus akan terjadi di mana-mana," jelasnya.
Untuk merespons cepat dan mencegah kasus ini, DPP PKB membuat Modul Anti Pencabulan di Pesantren. Modul ini merupakan hasil diskusi para tokoh agama pada Agustus 2025 lalu dan dirancang sebagai panduan untuk mengenali, mencegah, dan menangani kasus kekerasan seksual di pesantren.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum bidang organisasi dan kaderisasi DPP Perempuan Bangsa, Dr Hj Hindun Anisah, MA, yang akrab disapa Bunda Hindun, menegaskan pesantren harus menjadi ruang aman dan bebas dari kekerasan seksual.
"Ini adalah wujud tanggung jawab moral dan spiritual kita untuk menjaga kehormatan santri dan menjaga pesantren," ujarnya.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari, Bangsri Jepara tersebut, modul ini hadir sebagai alat edukasi dan pencegahan demi melindungi kehormatan serta keselamatan santri dan institusi pesantren.
"Modul ini akan terus kita sebarkan ke seluruh pesantren," tegas Bunda Hindun, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Rabithah Ma'ahid Islamiyyah PBNU.
Han


Posting Komentar untuk "Hindun Anisah Ajak Kyai dan Bu Nyai untuk Bersinergi Cegah Pencabulan di Pesantren"